Rabu, 29 Desember 2010

akhlak wanita solihah

Maroji:Fiqh Nisa
Haya Binti Mubarok Al Barik

Kata pokok ( dasar ) akhlak:

Khalaqa, khaliqun, dan makhluqun
Kata sifatnya adalah : Makhluqun

Akhlak terhadap Allah SWT:

1. Mengabdi hanya kpd Allah SWT
2. Tunduk dan patuh pd ketentuan2/hukum Allah
3. Berserah diri pd ketentuan Allah
4. Bersyukur atas semua nikmat
5. Ikhlas & ridha menerima keputusan Allah
6. Takut thd siksa Allah
7. Berdo’a & cinta dengan penuh harap kpd Allah
8. Takut kehilangan rahmat Allah

Akhlak terhadap Rasulullah :

1. Ikhlas menyatakan pengakuan & kesaksian bahwa Nabi Muhammad adlh Rasul Allah
2. Mengucapkan shalawat
3. Taat kepada Rasul ( ‘Itiba Rasul )
4. Cinta kepada Rasul
5. Menghidupkan sunnah Rasul

Akhlak terhadap Orang tua :

1. Mentaati ke-2 orangtua dalam urusan apapun, kecuali menyekutukan Allah
2. Berbicara lemah lembut
3. Menjalin tali silaturahim dengan kerabat dan sahabatnya
4. Melaksanakan perintahnya yg sifatnya meminta tolong, misal: beres2 rumah, minta diantar pergi ke suatu tempat,dll
5. Mendoakan keduanya

Akhlak terhadap Diri Sendiri :

1. Meninggalkan setiap perkara yg dpt merusak kesehatan jasmani
2. Memelihara diri dg sifat2 yg terpuji
*Iffah( memelihara diri dr memperturutkan hawa nafsu)
*Tasawun( menjaga diri dr tingkah laku yg tdk senonoh )
*Tawadhu ( rendah hati )
*Haya’ ( malu )
*Zuhud (tdk berlebihan dlm hal duniawi )
*Qana’ah ( merasa cukup dg apa yg ada )
3.Menjauhi sifat2 yg tercela, misal :
Pemalas, penakut, berkata2 kotor, tamak, su’udzon, berdusta, sombong, kikir, tergesa2, dll

Rabu, 22 Desember 2010

Kita bertanya, Qur'an menjawab

1. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU DIUJI?

QUR'AN MENJAWAB:"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan sajam engatakan,"Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji?Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, makas esungguhnya Allah mengetahui oang-orang yg benar dan sesungguhnya Diamengetahui orang-orang yang dusta."[Surah Al-Ankabut ayat 2-3]

2. KITA BERTANYA: MENGAPA UJIAN SEBERAT INI?

QUR'AN MENJAWAB:"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya,"[Surah Al-Baqarah ayat 286]

3. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

QUR'AN MENJAWAB:"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahuisedang kamu tidak mengetahui."[Surah Al-Baqarah ayat 216]

4. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU MERASA FRUSTRASI?

QUR'AN MENJAWAB:"Janganlah kamu bersikap lemah. dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamuorang-orang yang beriman."[Surah Al-Imran ayat 139]

5. KITA BERTANYA: BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?

QUR'AN MENJAWAB:"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepadaorang-orang yang khusyu"[Surah Al-Baqarah ayat 45]

6. KITA BERTANYA: APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?

QUR'AN MENJAWAB:"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri,harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.[Surah At-Taubat ayat 111]

7. KITA BERTANYA: KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

QUR'AN MENJAWAB:'Cukuplah Allah bagiku,tidak ada Tuhan selain dariNya. Hanya kepadaNya akubertawakkal."[Surah At-Taubat ayat 129]

8. KITA BERKATA: AKU TAK TAHAN!!!!!!

QUR'AN MENJAWAB:"......dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir."[Surah Yusuf ayat 12]

9. KITA BERTANYA: MENGAPA HATI INI TIDAK TENANG ?

QUR'AN MENJAWAB:(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram denganmengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.[Ar Ra'd ayat 28]

Lucu ya

Lucu ya, uang Rp 20,000an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal mesjid, tapi begitu kecil bila kitabawa ke supermarket.

Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berzikir,tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepakbola.

Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Masjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film di bioskop.

Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat, tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman.

Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholatTarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.

Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 lembar saja, tapi novel best-seller1000 halaman pun habis dilalap.

Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser tapi berebut cari shaf paling belakang bila Jumatan agar bisa cepat keluar.

Lucu ya, kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelumnya agar bisa disiapkan di agenda kita, tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika.

Lucu ya, susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah,tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip.

Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran,tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan AlQuran.

Lucu ya, semua orang penginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara ataupun melakukan apa-apa.

Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email, tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah / pengetahuan keislaman sering mesti berpikir dua kali.

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dariAllah.” (QS. 33:47)

Semoga menjadi renungan kita semua, dan semoga bukan eh, setelah dipikir-pikir, gimana yah ?


Ketika mengucapkan" insya Allah"

Insya Allah, secara bahasa berarti ‘Jika Allah menghendaki’. Kalimat ini sudah sering digunakan seorang Muslim jika hendak berjanji melakukan sesuatu. Namun ternyata sekarang kalimat ini telah mengalami banyak penyalah-gunaan. Banyak yang menggunakan mengidentikkan Insya Allah dengan keragu-raguan, bahkan ketidaksanggupan memenuhi janji. Misalnya ketika seseorang diajak ke kajian nanti malam, “Akhi, nanti malam ikut kajian ya..” Dia menjawab “Wah, sepertinya saya ada tugas, Insya Allah deh..”. Padahal si akhi ini sebenarnya tidak bisa mengikuti kajian, namun karena tidak enak hati menolaknya maka ia mengatakan Insya Allah. Ini tidak benar.

Jika melihat dalilnya: “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu ’sesungguhnya aku akan mengerjakan esok,’ kecuali (dengan mengucapkan) insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah ‘mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (QS Al-Kahfi: 23-24).

Di ayat tersebut Allah memerintahkan ucapan semacam “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” harus diikuti dengan ucapan Insya Allah. Sedangkan ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah ucapan kepastian, keyakinan diri dapat melakukan, bukan ucapan keragu-raguan. Maka Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan.

Namun yang istimewa, kalimat Insya Allah menunjukkan tawakkal. Bahwa Allah-lah yg Maha Menentukan sesuatu kejadian. Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, karena ALlah dapt berkehendak lain. Maka, benar bila ada yang mengatakan Insya Allah itu 99,99% pasti. Hampir 100%. Yang 0,01% adalah faktor X yang merupakan kehendak lain dari Allah yang memang bisa mengubah 99,99% lainnya.

Maka, bila tidak yakin atau tidak dapat memastikan maka cukup katakan “Wah, saya tidak bisa” atau “Wah saya ragu dapat menghadiri…”. Bila yakin bisa baru katakan “Insya Allah”. Dan janji harus ditepati.

Ukhti, Inilah Celupan Warna Allah

Ketika menempuh 7 semester di kampus ini begitu banyak cerita yang menyangkut ikhwan dan akhwat. Begitu banyak tipe-tipe orang dengan kepribadiannya masing-masing. begitu banyak kisah-kisah dari yang sedih sampai yang terlucu sekalipun. kisah intrinsik dalam dinamika dakwah kampus.

seorang teman akhwat yang ketangguhannya bahkan melebihi seorang ikhwan. sampai-sampai ketika dia marah ataupun bernada agak keras, semua ikhwan pada ‘mengkerut’.

akhwat yang lain lagi. Sikapnya lembut sekali, tipikal ummahat sejati. tapi dibalik itu, pernah dalam sebuah acara kemuslimahan, dengan kekuatan seorang akhwat, Ia mengangkut perlengkapan yang akan digunakan. Subhanallah, di balik kelembutannya tersimpan kekuatan yang besar.

Akhwat lagi..adik kelas beda jurusan. Wajahnya teduh, tak pernah Ia menampakkan kemarahan, Semoga Allah membalas ketabahanmu ukhti.

Begitu banyak saudariku disini dengan kemuliaan karakternya.

Ada yang lembut dan keibuan seperti Khadijah.

Ada yang ceria seperti ‘Aisyah.

Ada yang bisa membentak dan tertawa terbahak seperti Hafshah.

Ada yang sederhana seperti Fatimah.

Ada yang berani seperti Nusaibah binti Ka’ab yang melindungi Rasulullah ke manapun beliau bergerak dalam perang. Dan

Ada yang berkepribdian kuat seperti Ummu Hani’ binti Abu Thalib.

Celupan warna Allah. Dan siapakah yang lebih baik celupan warnanya daripada Allah. Dan padaNya sajalah kami beribadah.

(QS.Al-Baqarah:138)

Celupan warna Allah, Celupan warna yang melingkup karakter khas kita, membingkainya menjadi sesuatu yang indah. Ia menjaganya untuk tetap menjadi kemuliaan.

Ya Rabbi begitu banyak tauladan di bumi kampus ini, ada begitu banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.

Di sini ada akhowat tangguh, bukan akhwat yang lemah, bukan akhwat yang manja, tapi akhwat yang dengan ketegasan sekaligus kelembutannya bisa merangkul dunia. Karena mereka kelak menjadi madrasah penopang kebangkitan ummat, dengan cintanya, dengan kasih sayangnya, dengan ketegarannya.

Ukhti, aku selalu mengagumi sayap-sayapmu yang tak pernah berhenti mengepak dan senantiasa terbang tinggi dan kian tinggi. Kecepatan dan gelombang ruhiyahmu pun sangat luar biasa. Dirimu, aktivis dakwah yang tak pernah kenal berhenti berjuang, dinamis, dan haroki, mewakili motomu tentang jangan pernah diam dan berhenti bergerak, karena diam dapat mematikan.

Untuk memperingati Mother Day 22 Desember buat saudari-saudariku yang tersebar di seluruh penjuru negeri

Perhiasan dunia yang membuat bidadari bermata jeli di surga cemburu karena kesholihannya.

Uhibbukifillah..