Jumat, 12 November 2010

Isteri-Isteri Nabi Muhammad

Isteri-Isteri Nabi Muhammad

1. Khadijah binti Khuwailid

2. Sawdah binti Zam'ah

3. Aisyah binti Abu Bakar

4. Hafshah binti Umar

5. Zaynab binti Khuzaymah

6. Hindun binti Abi Umayyah

7. Zaynab binti Jahsy

8. Juwayriyah binti Harits

9. Ramlah binti Abu Sufyan

10. Shafiyah binti Huyay

11. Maymunah binti al-Harits

12. Maria binti Syama’un

Khadijah binti Khuwailid



Nama lengkapnya Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abd Al Uzza’bin Qushai dari kabilah Bani Asad dari suku Quraisy. Ia dilahirkan di Makkah tahun 68 sebelum hijrah. Ia adalah wanita yang sukses dalam perniagaan, seorang saudagar wanita terhormat dan kaya raya. Pada masa jahiliyah ia dipanggil Ath Thaharoh (wanita suci) karena ia senantiasa menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Orang-orang Quraisy menyebutnya sebagai pemimpin wanita Quraisy.


Khadijah merupakan isteri pertama Nabi Muhammad yang menikah ketika berumur 40 tahun dan Muhammad berumur 25 tahun. Ada yang mengatakan usianya saat itu tidak sampai 40 tahun, hanya sedikit lebih tua dari Nabi Muhammad. Meskipun memiliki kekayaan melimpah, Khadijah merasa kesepian hidup menyendiri tanpa suami, karena suami pertama dan keduanya telah meninggal. Beberapa sumber menyangkal bahwa Khadijah pernah menikah sebelum bertemu Nabi Muhammad.


Ketika Muhammad ikut menjualkan barang dagangan Khadijah banyak hal yang menarik perhatian Khadijah yaitu kemuliaan jiwa Muhammad. Khadijahlah yang lebih dahulu mengajukan permohonan untuk meminang Muhammad, yang pada saat itu bangsa Arab jahiliyah memiliki adat, pantang bagi seorang wanita untuk meminang pria dan semua itu terjadi dengan adanya usaha orang ketiga, yaitu Nafisah Binti Munyah dan peminangan dibuat melalui paman Muhammad yaitu Abu Thalib. Keluarga terdekat Khadijah tidak menyetujui rencana pernikahan ini. Namun Khadijah sudah tertarik oleh kejujuran, kebersihan dan sifat-sifat istimewa Muhammad ini, sehingga ia tidak mempedulikan segala kritikan dan kecaman dari keluarga dan kerabatnya.


Khadijah yang juga seorang yang cerdas, mengenai ketertarikannya kepada Muhammad mengatakan, “Jika segala kenikmatan hidup diserahkan kepadaku, dunia dan kekuasaan para raja Persia dan Romawi diberikan kepadaku, tetapi aku tidak hidup bersamamu, maka semua itu bagiku tak lebih berharga daripada sebelah sayap seekor nyamuk.


Sewaktu malaikat membawa wahyu kepada Muhammad, Khadijah adalah orang pertama yang mengakui kenabian suaminya, dan wanita pertama yang memeluk Islam. Sepanjang hidupnya bersama Muhammad, Khadijah begitu setia menyertainya dalam setiap peristiwa suka dan duka. Setiap kali suaminya ke Gua Hira’, ia menyiapkan semua perbekalan dan keperluannya. Seandainya Muhammad agak lama tidak pulang, Khadijah akan melihat untuk memastikan keselamatan suaminya. Sekiranya Muhammad khusyuk bermunajat, Khadijah tinggal di rumah dengan sabar sampai Muhammad pulang. Apabila suaminya mengadu kesusahan serta berada dalam keadaan gelisah, beliau coba sekuat mungkin untuk mententram dan menghiburkan, sehingga suaminya benar-benar merasa tenang.


Dalam banyak kegiatan peribadatan Muhammad, Khadijah pasti bersama dan membantunya, seperti menyediakan air untuk mengambil wudhu. Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW. Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, Khadijah patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.


Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan sebaik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam istananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hidupnya.

Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :"Wahai, Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan."


HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW. Bab Perkawinan Nabi SAW dengan Khadijah dan Keutamaannya

Kemudian Rasulullah SAW bersabda :"Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khadijah r.a. menjawab :"Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."


Rasulullah bersabda tentang Khadijah, ”Demi Allah! Dia (Khadijah) beriman kepadaku disaat orang-orang mengingkariku. Dia membenarkanku di saat semua orang mendustakanku. Dan dia membantuku dengan menginfakkan segenap hartanya ketika semua orang menahan hartanya dariku dan Allah telah mengurniakan putra dari rahimnya yang tidak aku perolehi dari isteri-isteriku yang lain”. HR Ahmad, Al-Isti’ab karya Ibnu Abdil Ba’ar


Khadijah hidup bersama Muhammad selama 24 tahun beliau wafat dalam usia 64 tahun 6 bulan. Allah mengkaruniakannya 3 orang anak, yaitu Qasim, Abdullah, dan Fatimah.


Keistimewaan Khadijah :

1. Ia adalah wanita yang pertama kali memeluk Islam. Ia beriman kepada Nabi disaat semua orang kafir padanya.

2. Ia adalah wanita pertama yang dijamin masuk surga bahkan ia mendapat kabar gembira dari Allah, bahwa Allah telah membangunkan bagi rumah di surga.

3. Manusia pertama yang mendapat salam dari Allah yang disampaikan dari langit ke tujuh. Ia pantas menerimanya karena selalu setia mendampingi Nabi dalam kondisi seperti apapun

4. Mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan Nabi

5. Wanita yang memberikan keturunan bagi Nabi

6. Orang pertama yang shalat bersama Nabi SAW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar