Senin, 04 Oktober 2010

LOVE FOR ALLAH













Tuhanku,

Aku masih ingat, saat pertama kali aku belajar mencintai-Mu..

Lembar demi lembar kitab kupelajari

Untai demi untai kata para usadz kuresapi

Tentang cinta para Nabi, tentang kasih para sahabat

tentang kerinduan para syuhada

Untuk kemudian kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang

Aku terus berusaha untuk mencintaiMu dengan cinta yang paling utama,

Namun, Ku masih tak mampu temukan cinta tertinggi untukMU

Rabby..

Aku tak sanggup mencintaiMU dengan kesabaran menanggung derita

sebagaimana Rasul-Mu

Karena itu izinkan aku mencintaiMU melalui keluh kesah pengaduanku

Atas derita batin dan jasadku, atas sakit dan ketakutanku

Rabby..

Aku tak sanggup mencintaiMU seperti sahabat menyedekahkan seluruh hartanya di jalanMU

Karena itu izinkan aku mencintaiMU melalui seratus dua ratus perak yang terulur pada tangan2 kecil di bis kota dan pinggiran jalan

Melalui bingkisan2 sederhana yang terkirim ke saudara dan handai tolan

Rabby..

Aku tak sanggup mencintaiMU dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat nabi-Mu, hinga tak lagi merasa anak panah dicabut dari kakinya

Karena itu ya Allah, perkenankan aku tertatih menggapai cintaMU dalam shalat yang coba kudirikan dg terbata-bata sedang ingatan terkadang melayang ke berbagai permasalahan dunia

Rabby..

Aku tidak dapat beribadah sebagaimana para sufi yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu

Maka izinkan aku untuk mencintai-Mu dalam satu dua rakaat qiyamullailku

Dalam desah nafas kepasrahan tidurku

Ya rahman..

Aku tak sanggup mencintaiMU sebagaimana para hafidz dan hafidzah yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam

Perkenankan aku mencintai-Mu melalui selembar dua lembar tilawah harianku

Lewat lantunan satu dua ayat hafalanku

Ya rahim…

Aku tidak sanggup mencintai-Mu sebagaimana Sumayyah yg mempersembahkan jiwa demi tegaknya dien-Mu

Maka izinkanlah aku mencintai-Mu dengan sedikit bakti pengorbanan dakwah untuk-Mu

Izinkan aku mencintai-Mu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru

Perkenankan aku mencintaiMU semampuku

Dengan segala kelemahan dan kenaifanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar